Sunday, January 31, 2010
Pantai yang indah di dabo singkep
Sunday, January 24, 2010
My Holiday Project
Thursday, January 21, 2010
tempat perangkaran ikan berada ditengah laut
Monday, January 18, 2010
Mendefinisikan Perguruan Tinggi Idaman: Sebuah Mimpi Indah di Siang Bolong yang Terik
Hati-hati Jalan-jalan ke Mall sendirian!!!
Friday, January 15, 2010
wisma ria gedung serba guna peninggalan PT. TIMAH SINGKEP
wisma timah ini merupakan gedung yang dulunya dijadikan sebagai pertemuan masa , dan juga sebagai sarana olah raga para karyawan-karyawati pt.timah. gedung yang luas ini berada ditengah-tengah kota singkep yang bentuk bangunannya sangat megah sekali.
sekarang gedung ini masih dimanfaatkan untuk sarana olah rag masyarakat , serta biasanya sering dijadikan tempat penyelenggaraan suatu kegiatan masa baik berupa hiburan, pertandingan-pertandingan olah raga dan sebagainya.
.Cerita Kota Tua.
Hari ini kita bicara apa ya soal jakarta?
Umh...
Bagaimana kalo kita bahas soal “Profesi” sebagian penduduk jakarta?
Mungkin buat sebagian orang, profesi adalah sebuah karier yang harus diperjuangkan untuk mencapai kata sukses yang mereka definisikan sendiri tolak ukurnya. Biasanya orang-orang seperti ini selalu punya target yang harus mereka capai dalam kurun waktu tertentu. Hem... bagus, artinya mereka workholic dan pekerja keras. Tapi, buat sebagian orang lagi, mungkin profesi hanyalah sekedar pekerjaan yang jadi sebuah rutinitas manusia untuk melanjutkan hidup mereka. Gak salah juga sich? Tapi kok ya flat amat hidupnya, hehehehehe... dan menurut sebagian lagi, mungkin profesi adalah sesuatu yang berharga. Mereka mungkin tidak berasal dari keluarga yang bisa dikatakan cukup sehingga mungkin SD saja mereka tidak tamat, tapi mereka harus menjalani kejamnya ibu kota untuk bisa bertahan hidup. Kadang, apapun perkerjaan yang ditawarkan kepada mereka, mereka akan menerima dan menjalaninya demi bertahan hidup. Dengan keterbatasan yang mereka miliki, mereka memutar otak untuk mencari pekerjaan. Pekerjaan yang mereka perjuangkan juga bukanlah pekerjaan yang bisa dilakukkan orang kebanyakan. Mereka tidak berdasi atau memakai bllezer, mereka juga tidak duduk nyaman dikursi yang empuk, tidak juga berada di ruangan ber-AC, tidak juga nyaman berada dikantor yang terhindar dari panasnya matahari dan juga dinginnya hujan, tidak juga berpenghasilan yang layak.
Beberapa minggu yang lalu, saya ddan team melakukan sebuah perjalanan kecil untuk melihat-lihat wajah jakarta.
Perjalanan dimulai dari shelter busway pulo gadung. Awalnya, kami ingin mewawancari petugas busway mulai dari penjaga loket dan supir busway yang tidak memandang gender lagi. Pria maupun wanita bisa jadi supir busway. Umh, menurut saya itu sebuah profesi unik yang bisa dikatakan profesi baru yang diciptakan oleh pemerintah kota jakarta. Namun, dengan keterbatasan waktu dan ketidakleluasaan petugas yang sedang bertugas, membuat kami mengurungkan niat tersebut.
Perjalanan kami cukup memakan waktu 1 jam kurang lebih dengan melakukan 1 kali transit sebelum akhirnya sampai di kota tua. Ketika itu suasana kota tua cukup ramai dipadati pengunjung yang sedang rekreasi dalam rangka mmenghabbiskan liburan dengan hanya sekedar piknik, mengunjungi museum dan...
Hey, look at that...
Sepeda ontel...
Banyak sedang menyewa ojek sepeda ontel untuk sekedar berkeliling pelataran meseum fatahilla. Kami langsung tertarik dan sepakat menjadikan ojek sepeda ontel ini sebagai target utama wawancara kami pagi itu. Sebuah potret kehidupan profesi yang luar biasa dan tidak semua orang bisa lakukan. Ya, tukang ojek sepeda ontel...
Sepeda yang tergolong sepeda lama yang sudah dipakai rakyat indonesia dari jaman penjajahan. Kenapa sepeda ontel? Umh... unique. Mungkin itu yang pertama kali terlintas dalam benak kita ketika melihat para ojek-ojek yang sedang mangkal untuk mencari pelanggan. Dan alasan yang kedua mungkin karena ontel adalah sepeda lama jadi cukup match dengan suasana kota tua sehingga para penyewa sepeda ontel akan merasa berada pada beberapa tahun silam dan bisa menikmati kota tua dengan nuansa dan romantika tempo dulu.
Menurut jenisnya, sepeda ontel itu dibagi dua, yaitu sepeda ontel ojek dan ontel wisata. Biasanya untuk ojek, ontel yang digunakan adalah ontel untuk pria dengan plang dibagian depan jok sedangkan untuk wisata, ontel yang biasa digunakan adalah untuk wanita dengan plang yang melengkung ke bawah sehingga memudahkan pengujung untuk menggunakannya.
Umh, diperjalanan kami melihat-lihat, kami bertemu dengan seorang bapak asal semarang yang merantu ke jakarta untuk mencari nafkah untuk anak dan istrinya. Bapak ini adalah satu dari sekian banyak orang yang tidak seberuntung orang tua kami yang masih berkecukupan untuk memenuhi semua kebutuhan kami. Beliau sampai harus ke jakarta untuk mmengadu nasib disini. Tanpa bekal keterampilan dan keahlian, ia mencoba untuk membeli sebuah sepeda ontel tahun1929 yang ketika dia beli harganya masih 290ribu namun sekarang harganya sudah mencapai jutaan rupiah. Beliau memulai melakukan pekerjaanya di kota tua pada tahun 1992 namun menjadi bagian dari wisata ojek ontel baru sekitar setahun. Beliau merantau sendirian kejakarta sedangkan anak dan istrinya berada di semarang. Selain jadi tukang ojek sepeda ontel, beliau juga bertani di kampungnya kendal. Beliau mempunyai dua orang anak yang secara pendidikan dan kehidupannya masih bisa tercukupi meskipun tidak berlebih. Untuk penghasilannya sendiri, kalau musim liburan, biasanya penghasilannya lumayan namun jika sedang sepi, beliau hanya dapat penghasilan sekedarnya.
Ada begitu banyak keindahan yang bisa ditemui sepanjang jalan, dan juga anda bisa menemukan begitu banyak sejarah didalamnya...
Bagaimana?
Anda tertarik untuk mencoba?datanglah ke kota tua dan rasakan sensasi tempo dulu disini...
:-)
Selamat mencoba...
1 pelajaran yang bisa kita ambil disini adalah, perjuangan selalu memtuhkan pengorbanan dan juga kemauan. Semua yang ada didunia tidak bisa kita miliki instan, jadi berusahalah untuk mencapai apa yang kau inginkan...
.Cerita Anto Jadul.
Sambil kami menunggu salah satu teman kami yang sedang menjelajah 5 tempat tujuan wisata, kami tidak ingin buang-buang waktu, kami pun kembali menjelajahi sekitar kota tua.
Ketika kami sedang melihat-lihat, kami menangkap sosok seseorang yang berpenampilan unik sekali. Ia memakai pakaian ala menir, dengan sepeda ontel tuanya yang masih tampak bagus sekali, dengan kamera tua tahun 60-an yang dikalungkan di salah satu bahunya, dan ia juga memegang sebuah cerutu tua yang semuanya tampak terawat.
Ya,,,
Dia adalah,
Anto Jadoel,
Seorang yang berprofesi sebagai tukang parkir namun dewi fortuna sedang menaunginya. Ia menjadi host sebuah acara yang ditayangkan oleh stasiun TV One yaitu “Riwajatmoe Doeloe”. Dia juga seorang model, bahkan dia sering menjadi objek foto para mahasiswi klub fotografi universitas gunadarma.
Gak nyangka bisa ketemu Mas Anto Jadoel.
Ketertarikan seorang anto jadoel dengan barang-barang antik awalnya hanya karena keterbatasan biaya untuk membeli barang baru. Sehingga dia membeli barang bekas dipasar loak yang sudah jadi barang-barang antik.
Dari mas Anto Jadoel ada sebuah pelajaran yang bisa diambil, yaitu, hidup tidak selalu seperti yang kita mau. Kita tidak bisa memaksa Tuhan untuk menjadikan kita orang yang punya segalanya, tapi juga bukan berarti kita tidak bisa berada pada level itu. So, do the best, and got it. Belum tentu apa yang kita pikir tidak menghasilkan atau tidak menguntungkan, akan berakhir dengan ketidakbberhasilan. Tapi ambilah peluang sekecil apapun yang ada di depanmu, lakukan dengan hati, dan petiklah hasilnya... langkahmu hari ini, menentukan masa depanmu...
^_^
Kalo kalian mau gabung dengan groupnya Anto Jadoel, search aja namanya Anto Jadul di Facebook, atau gabung di grroup Galerinya. Jika ingin tau dettai tentang riwayat hidupnya, klik aja di http://antojadulthetruelive.blogspot.com
Okeh?
^_^
Setelah selesai dari kota tua, kita beralih ke glodok...
sepanjang perjalanan yang cuma setapak, kami bertemu dengan pelukis-pelukis jalanan. salah satunya adalah adalah Pak Wijan. Pak wijan ini dulunya bersekolah di sekolah seni rupa di Yogya... Beliau merantau bersama keluarganya ke jakarta dan memilih pekerjaan yang sesuai dengan keahliaan yang dimilikinya. Dengan profesinya sebagai pelukis, beliau akhirnya bisa melukis tokoh-tokoh penting seperti Ibu Menteri Kesehatan Siti Fadilla..
Mau tau wawancara kami dengan Pak Wijan?
Klik videonya yach...
^_^
Wednesday, January 13, 2010
.Cerita Monas.
Hmm...
udah siang niy, kita udah lunch juga, so,,,
sekarang kita lanjut ke MoNas alias Monumen nasional...
ini hari pertama gw ke monas loch, hehehehehe... norak yach?
Perjalanan kita lanjutkan, turun dari shelter monas, kita ketemu sama delman...Wah... senangnya menemukan objek wawancara selanjutnya...Nama kusir ini adalah Hajar, waktu dilihat dari belakang dia mirip bang jampang, tapi dari depan mirip artis loch..hehehehehe...
Bang hajar ini jadi kusir delman kalo dia liburan atau hanya ada event-event tertentu... Keluarga bang hajar itu punya sekitar 5 delman yang dipakai sama Ayahnya, kakak-kakaknya dan adik-adiknya... Oya, kuda yang mereka pakai, perawatannya mahal loch, sekitar 500.000 sampai 1juta rupiah...Wuih...wuih... perawatannya lebih mahal dari perawatan dirikuw creambath di salon..hehehehe...
Mungkin ada yang tau kalo delman itu sudah nggak boleh masuk kawasan monas lagi sejak 29 October 2009. Menurut bang Hajar, penghasilannya kalo beroperasi kawasan monas lebih banyak sekitar 1 sampai 2juta...wow...lumayan juga yach. Tapi, kalo sekarang penghasilannya berkurang dech...Bang Hajar ini, selain jadi kusir delman, dia juga bekerja di sebuah cafe di jakarta, hardrock cafe...wuih...oke gak tuch? bekerja keras untuk hidup di jakarta yang keras...
Bang Hajar memilih profesi kusir delman untuk meneruskan budaya betawi dan juga turun temurun usaha keluarga. Delman bang Hajar pun sudah mengikuti paguyuban yang mempunya waktu-waktu tertentu untuk berkumpul bersama. Oya, delman itu icon dari monas loch, sayangkan kalo delman nggak boleh beroperasi di kawasan dalam monas...
ini video wawancaranya...
Monday, January 11, 2010
Sebuah Negeri Bernama Indonesia…
Sunday, January 10, 2010
pantai pasir panjang di daik Lingga
sebelum menulis tentang keindahan pantai pasir panjang yang ada di daik lingga, saya mau mengucapkan selamat hari jadi kabupaten lingga yang ke- 6 semoga kabupaten lingga jaya selalu selamanya.
mengenai objek wisata yang berada didaik lingga ini bernama pantai pasir panjang yang keindahan pantainya sangat eksotik, dengan hamparan pasir putih yang bersih dan suasana lautan yang bisa menetramkan mata dan pikiran jika berkunjung di sana. dan jika pantai ini didukung dengan fasilitas penginapan, tempat-tempat bersantai lainnya tentunya pantai pasir panjang ini layak ditawarkan kepada seluruh wisatawan manca negara.
objek wisata pantai ini patut anda kunjungi jika datang kekabupaten lingga ini, karena rugi jika tak menikmati keindahan alamnya
Friday, January 8, 2010
Magelang... an amazing place that most of Indonesian don't know
To sum up, kalau kamu ngaku petualang sejati dan cinta Indonesia, sempatkan untuk berkunjung ke Magelang. Apalagi yang sering jalan-jalan ke Jogja. Malioboro, kasongan, keraton, dan parang tritis mah sudah biasa, sekali-kali mampir dong ke Ketep, sekar langit, atau kyai langgeng. You'll find a true adventure there! ^_^
Kompetisi Website Kompas MuDA- KFC
Wednesday, January 6, 2010
SEPEDA DIANTARA DERU MESIN
Bersepeda masih jadi salah satu arternatif untuk berpergian yang masih di gunakan sebagian kecil masyarakat di singkep walaupun zaman ini deru mesin motor yang banyak menghiasi jalanan.
Bersepeda sebenarnya punya manfaat buat kesehatan, juga bisa mencegah pertumbuhan polusi udara yang disebabkan mesin motor.
Tuesday, January 5, 2010
bandar udara di dabo singkep
bandar udara dabo singkep ini , punya peranan pentung dalam memajukan dabo singkep khususnya Lingga , karena bisa memudahkan orang-orang yang mau datang ke dabo singkep maupun daik lingga.
Saturday, January 2, 2010
Lapangan sepak bola peninggalan PT. Timah Singkep
Banyak sekali bekas peninggal PT. Timah yang berada di Singkep ini, Lapangan sepak bola seperti gambar di atas adalah salah satunya. Lapangan sepak bola ini biasa di namakan masyarakat singkep ini lapangan mardeka. Lapangan sepak bola ini di dirikan kira-kira tahun 70an oleh PT.timah yang waktu itu masih berdiri di dabo singkep ini.
Lapangan mardeka ini selain jadi lapangan sepak bola , juga di manfaatkan untuk acara besar, seperti upacara2 kenegaraan, pergelaran seni, dan banyak lagi yang sifatnya menghadirkan banyak massa.
Jika ingin lebih banyak tahu lagi tentang singkep ini, silahkan berkunjung kesini..