Ternyata perjalanan saya ke pasar baru hari ini merupakan pelajaran sejarah dalam fotografi di Indonesia. Setelah sebelumnya berniat untuk mencari baterai HD yang akan digunakan untuk nyawa Light meter Canonet Ql17 yang dibei belum lama, ternyata gak sengaja ketemu Fujica M1 yang menarik perhatian.
Kamera compact rangefinder ini masih tersimpan mulus di dalam kotak beserta flash dan manual pemakaiannya. sebenarnya kamera fujica M1 merupakan barang yang tidak langka di pasar baru jakarta, namun kelengkapannya lah yang membuat saya jatuh hati.
Foto 1:
foto 2:
foto 3:
Penasaran dengan sejarah dan latar belakang dari kamera fujica M1, ahirnya saya googling dan akhirnya ketemu informasi
disini dan
disini , dan dari sana saya baru tahu kalau itu adalah kamera buatan Indonesia yang berhasil menguasai pasar luar negeri. berarti Fujica M1, yang ketika di luar negeri menjadi MA-1 ini merupakan sejarah kamera di Indonesia dan dunia.
Sadamikun Hartono, ialah yang menjadi orang di belakang keberhasilan penjualan kamera Fujica M1. bukan merupakan hal yang mudah untuk dapat memperoleh izin produksi kamera dari Fuji Jepang. namun Sadamikun Hartono menekankan bahwa perusahaan yang sempat di-nahkoda-inya tersebut merupakan pabrik murni Indonesia.''Kami cuma membayar royalty kepada Fuji, dan bebas menjual ke seluruh dunia.'', tegasnya.
Tetapi, demikian anak ketiga dari sepuluh bersaudara ini menuturkan, tidak begitu saja ia memperoleh izin membuat kamera dari Fuji. ''Tak gampang membujuk Jepang,'' ujarnya. Semula, adalah mendiang ayahnya, Otje Honoris, membuka kios kecil di Pasar Baru, Jakarta, 1965. Ketika itu, kamera masih merupakan barang mewah dan langka. Sang ayah, yang bermodalkan barang titipan, tidak cuma menunggu. Dikerahkannya seluruh keluarga, anak dan istri, mencari calon pembeli. Akhirnya, keluarga Honoris berhasil menguasai kemampuan menjual. Fuji merebut 70% pasaran film di Indonesia. Pada 1982, didirikannya PT Honoris Industry.
Dengan segala usaha, dan pantang menyerah, akhirnya Pada 1984, ekspornya mencapai 140 ribu unit, 58% jatuh di Prancis. Setahun kemudian, pabrik yang merupakan satu dari sepuluh perusahaan Modern Group ini mengeluarkan produk baru: Fuji DL-10. Selama ini telah dijual 500 ribu unit kamera ke 22 negara, termasuk Jepang -- negara asal Fuji.
pada awalnya kamera ini dijual dengan harga Rp 15.000 dan hanya diproduksi satu warna, yaitu hitam. inilah contoh gambar iklan pada masa itu:
Namun setelah Maya Rumantir menjadi bintang iklan kamera ini, harganya naik menjadi 25.000 rupiah dan modelnya ada berbagai warna, seperti merah, biru dan hijau. Ini adalah contoh iklannya sewaktu Fujica M1 memproduksi tipe warna-warninya.
sebagai anak Indonesia jelas saya bangga mengetahui fakta tersebut. setidaknya saya menjadi tahu bahwa nama Indonesia sempat menguasai pasar kamera internasional, walaupun masih diberi embel-embel merk 'FUJI".