Saturday, May 15, 2010

Dijual BSA Plastik custom 350cc tahun 1956 !!

Dijual BSA Plastik custom 350cc tahun 1956 !!

Keterangan :

- Kondisi Mesin dan gearbox sehat
- Karbu TS
- Ban Belakang 130/90-15
- Ban Depan 120/80-18
- Surat Bodong

Harga : Rp.35.000.000

Hub : Glory 0811601812 ( Call plzz )

Email : Lhosari@yahoo.com

Classic motorcycles : http://www.classic-motorcycle.org/forum/viewthread.php?thread_id=15071&pid=128274#post_128274

Gambar :




Thursday, May 13, 2010

HERCULES SUDAH REVISI

HERCULES Tahap pengerjaan.
Sepada Hercules yang sudah direvisi masih dalam tahap perangkaian, pengerjaan awal mulai dari pengikisan cat lama dan membersihkan karat yang ada dengan menggunakan hamplas sampai benar-benar bersih agar permukaan yang mau dicat lebih halus.
Selanjutnya pengecatan dasar pada seluruh rangka agar permukaan yang akan dicat bisa lebih rata dan halus kemudian setelah kering benar kita mulai mengecat seluruh rangka dan assesories ontel termasuk spakbor dengan warna cat yang kita kehendaki ( boleh warna hitam atau yang lain ) pengerjaan service memakan waktu kurang lebih satu minggu dengan catatan semua material dan peralatan sudah tersedian/ lengkap.
Dengan revisi yang dilaksanakan tentunya Ontel akan awet dan bertambah lama umurnya karena sudah menjalani penggantian pada alat-alat yang sudah rusak.
Setelah rehab besar selanjutnya kita hanya mengadakan perawatan secara rutin pada Ontel kita
agar lebih siap pakai.

Wednesday, May 12, 2010

HERCULES

Hercules sebelum revisi


Sepeda hercules termasuk ontel yang kuat sesuai pula dengan namanya dan merk ini jarang sekali sehingga banyak dicari untuk koleksi dan melestarikan serta untuk memenuhi kebutuhan olahraga jantung sehat.


Ontel ini didapatkan dari seorang penjaja ikan tamban salai yang bersangkutan akan membeli sepeda phonik jadi untuk menamnah uang yang ada beliau jual sepeda herkules nya dengan harga 250 rb. Sepeda ontel ini masih bisa digunakan hanya kondisinya sudah rusak berat muali dari as engkol, spakbor dan pelak detambah dengan assesories lainnya. namun untuk dapat bagus kembali perlu waktu untuk pengerjaannya disamping mencari sparepart asli yang agak sulit mencarinya.


namun pelan-pelan dapat diupayakan.

PHILIPS ONTEL1

Sesudah di bersihkan



Ontel Philips setelah dibersihkan dari karat yang terjadi karena dibiarkan terlalu lama, setelah bersih begini langkah berikut tinggal cat dasar dan setelah cat dasar kita cat dengan warna yang kita inginkan untuk seterusnya setelah kering dapat kita rangkai maka sepeda Ontel akan normal dan kelihatan bagus seperti baru apalagi kalau pelaknya beserta lid-lidi kita ganti yang baru begitu juga dengan assesories yang lainnya kita tambahkan walau menggunakan yang seken tidak masalah asalkan masih layak pakai.
kondisi begini sudah 50 persen dari tahap pengerjaan menjadi 100 persen.
Demikianlah bagi yang hobi membangun ontel walaupun pelan tapi yakin akan jadi apa yang di inginkan karena mer philips termasuk sulit didapat yang masih utuh.








Tuesday, May 11, 2010

PHILIPS ONTEL

Gambar sebelum service.
Inilah sepeda ontel philips baru dibeli dengan harga 200 rb dari seseorang, sebelumnya ontel ini teronggok di sampaing rumah dan tidak pernah terfikir oleh siempunya untuk memperbaikinya karena alat-alatnya sudah banyak yang kurang dan agak sulit mencarinya namun apabila kita usahakan pelan-pelan pasti ada sparepart nya dan akan bias bagus kembali, minimal dapat digunakan.
Sangat disayangkan apabila merk yang terkenal ini dibesi tuakan, sebenarnya hanya tinggal tunggu waktu saja dibesi tuakan namun keduluan pemburu sepeda ontel melihatnya.
Bagi yang tidak hobi barang ini tidak ada artinya sama sekali tetapi bagi yang senang tentu merupakan suatu rezeki yang besar mendapatkan bahan sepeda ontel kondisi begini.
Nanti setelah sepeda ini dalam kondisi baik akan kami postingkan kembali.

Sunday, May 9, 2010

SEPEDA ONTEL


Sepeda Ontel yang selama ini kita ketahui adalah sepeda berukuran besar dengan ukuran lingkaran ban 28 inch dan rangka juga mulai dari ukuran 22" 24" dan 26" dan hampir diseluruh pelosok tanah air ada yang memakai sepeda Ontel karena sepeda merupakan kendaraan yang sangat membantu dalam kebutuhan transportasi pada zamannya dan hingga kini masih banyak dipakai di pedesaan maupun diperkotaan sebagai alat untuk olah raga disamping juga memenuhi hobi terhadap sepeda Ontel yang jumlahnya tidak banyak lagi, setiap daerah menamakan sepeda berukuran besar ini berbeda-beda ada yang menyebutnya sepeda unto, sepeda onta, dan ada juga yang mengatakan sepeda turangga apapun sebutannya tetap ia adalah Ontel, baik Ontel Kebo atau Ontel Dames.
Banyak merk sepeda yang terkenal dan rata-rata merk tersebut dari luar negeri yang waktu itu dibawa oleh belanda dan inggris maka sepeda Ontel yang masih ada saat ini umurnya cukup tua rata-rata diatas 50 tahun, seperti merk GAZELLE, RALIAGH, HERCULES, DUPLEX, FONGER, PHILLIP, BSA, BATAVUS dan masih banyak merk lain yang terkenal.
Dengan adanya persatuan penggemar sepeda Ontel Indonesia maka sepeda Ontel tetap terpelihara dan tetap masih OK punya walau umurnya sudah tua dan harganya juga meningkat karena ketersediaan barang sedikit sekali sementara penggemar semakin bertambah.
Demikian sedikit info dan terima ksih atas kesediaan rekan melihat dan membaca, mohon maaf bila ada tersalah kata.

Friday, May 7, 2010

Dijual Gramafone Manual antik !!!

Dijual Gramafone Manual antik !!!

Hub : Glory 0811601812 ( Call plzz )

Email : Lhosari@yahoo.com

Gambar:

Dijual Kompor Kotak Antik !!!

Dijual Kompor Kotak Antik !!!

Hub : Glory 0811601812 ( Call plzz )

Email : Lhosari@yahoo.com

Gambar:


Dijual Lampu Petromax antik ukuran sedang !!!

Dijual Lampu Petromax antik ukuran sedang !!!

Hub : Glory 0811601812 ( Call plzz )

Email : Lhosari@yahoo.com

Gambar:


Dijual Sepeda Tua (Ontel) 2 roda antik !!!

Dijual Sepeda Tua (Ontel) 2 roda antik !!!

Hub : Glory 0811601812 ( Call plzz )

Email : Lhosari@yahoo.com

Gambar:


Dijual Sepeda tua antik !!!

Dijual Sepeda tua antik !!!

Hub : Glory 0811601812 ( Call plzz )

Email : Lhosari@yahoo.com

Gambar:


Dijual Otopet Antik !!!

Dijual Otopet Antik !!!

Hub : Glory 0811601812 ( Call plzz )

Email : Lhosari@yahoo.com

Gambar:


Dijual Lampu Petromax antik ukuran besar !!!

Dijual Lampu Petromax antik ukuran besar !!!

Hub : Glory 0811601812 ( Call plzz )

Email : Lhosari@yahoo.com

Gambar:


Dijual Tabung Angin manual !!!

Dijual Tabung Angin manual !!!

Hub : Glory 0811601812 ( Call plzz )

Email : Lhosari@yahoo.com

Gambar:


Dijual Barang Antik Gramafone trompet manual !!!

Dijual Barang Antik Gramafone trompet manual !!!

Hub : Glory 0811601812 ( Call plzz )

Email : Lhosari@yahoo.com

Gambar:


Dijual Sepeda Nasional buatan USA !!!

Dijual Sepeda Nasional buatan USA !!!

Keterangan : Ban 26" yang lebar

Harga : Rp.10.000.000,-

Hub : Glory 0811601812 ( Call plzz )

Email : Lhosari@yahoo.com

Gambar:


Wednesday, May 5, 2010

Sepeda Lowrider (ceper) telah beredar bertahun-tahun, walau tak seorang pun yang mengetahui kapan tepatnya sepeda Lowrider mulai beredar dijalan-jalan. Sepeda Lowrider merupakan hasil dari sebuah gerakan Lowrider (Lowrider movement) selama tahun 60an. Pada awalnya style lowrider hanya digunakan untuk memodifikasi otomobil.
Karena mahalnya mobil pada saat itu, anak–anak muda yang tertarik dengan gerakan ini tidak sangup untuk menjadi bagian. Sebagai gantinya mereka mulai memodifikasi sepeda yang telah mereka miliki. Pada tahun 1963 produsen sepeda Schwinn di Chicago, mengeluarkan produk terbaru yaitu schwinn stingray. Stingray dibuat menyerupai Dragster, salah satu tren motor yang sangat terkenal pada masanya.
Stingray telah membuat sepeda lebih menyenangkan dari sekedar alat transportasi. Pada tahun 1964 George Barris yang didaulat Hollywood sebagai “king custom” karena hasil karyanya yang banyak dipakai oleh Hollywood, terinspirasi untuk memodifikasinya. Sepeda yang khusus dibuat untuk Eddie Munster dalam acara “The Munsters”, adalah Monster Koach and Dragula.
Mungkin ini adalah momen yang berhasil didokumentasikan dalam sejarah sepeda lowrider, sebagai sebuah permulaan. Sebuah grup yang terdiri dari anak-anak muda latin (Chicanos) dari timur Los Angeles, menganggap modifikasi yang dilakukan George Barris tidaklah cukup. Lalu mereka mengisi framenya (membuat tangki), menambah tiang dan bendera, kaca spion, merupakan modifiksi pertama yang mereka buat dan tentu saja merendahkan (ground clearance) sepedanya.
Membengkokkan garpu adalah hal yang sangat umum untuk merendahkan sepeda pada saat itu. Lowrider telah membuat cara pandang orang berbeda terhadap sepeda. Pilihan dalam merancang (mendesain) style atau tema yang diinginan tidak akan punya akhir. Namun pada awal ‘80an sepeda Lowrider mengalami mati suri, sedangkan BMX dan sepeda-sepeda Freestyle (mountain bike) menjadi pilihan utama produksi para produsen sepeda.
Walaupun Schwinn dan produsen sepeda yang lain mengalihkan membuat sepeda-sepeda BMX dan freestyle, pasaran sepeda-sepeda lowrider klasik masih sangat diminati. Hanya sedikit sepeda Lowrider yang berkeliaran dijalan pada masa mati suri itu dan kebanyakan hanyalah sepeda cruiser. Pelan tapi pasti, Stingray klasik menjadi sangat popular, hasilnya adalah sepeda Schwinn stingray klasik menjadi langka dan mahal dipasaran.
Hasil dari gaya memperbaharui ini telah membuka pintu bagi penerbit Lowrider Magazine Alberto Lopez , yang telah menginvestasikan waktu dan uang untuk mengembalikan penampilan sepeda klasik. Setelah beberapa bulan melakukan investigasi, Alberto tidak dapat membeli hak paten Schwinn Stingray, jadi tinggal ada satu pilihan yang dapat dia lakukan, membuat representasi dari Schwinn Stingray.
Ini merupakan kelahiran dari Aztlan Cruiser dan juga Lowrider Bicycle Inc, yang telah menjadi penyedia keperluan suku cadang sepeda-sepeda Lowrider saat ini. Sepeda jenis Lowrider masuk ke Indonesia sekitar akhir tahun 70an dengan sebutan yang bermacam-macam seperti salah satunya sepeda kumbang mini. Karena waktu peredaran atau penyebaran yang terbilang sempit kurang lebih sepuluh tahun, menjadikan sepeda jenis ini berjumlah lebih sedikit dibandingkan sepeda jenis ontel, MTB, mini dan BMX.
Selain dari Indonesia, kebanyakan sepeda lowrider dengan jenis stingray 20 dan beach cruiser 26 didatangkan (import) dari negara-negara asia seperti jepang dan cina, walaupun terdapat pula sebagian kecil dari benua barat seperti Amerika dan Eropa. Dari Indonesia merk yang terkenal adalah Benny Indonesia, dari Jepang terkenal dengan merk Benny Japan, Fuji Feather, dan lain-lain, negara Cina dengan Phoenix dan negara benua barat dengan Schwinn (Chicago AS), Raleigh (Inggris), Stelber (Amerika), Murray (Amerika), Western Flyer (Amerika) atau pun dari Lowrider Bicycle Inc (Amerika/Australia).
Aliran Lowrider atau yang sering disebut dengan ceper masuk Indonesia sekitar pertengahan 90an. Pada awalnya Lowrider hanya dilakukan untuk kendaraan bermotor khususnya mobil. Karena modal yang dikeluarkan tidaklah terlalu mahal, banyak yang mengadopsi aliran ini. Pada akhir ‘90 aliran ini banyak diadopsi oleh para pemakai sepeda motor. Untuk sepeda sendiri tidak ada yang tahu pasti kapan aliran Lowrider mulai diikuti, sekitar tahun 2003 seiring dengan banyaknya pemakai dan pemodifikasi sepeda motor yang tertarik memainkan sepeda jenis ini, aliran lowrider pun mulai banyak dikuti sebagai dasar memodifikasi sepeda.

patung cheng ho

the king

Sang Pangeran

kuil sam pho kong

the red lion statue

kuil sam pho kong

Sam Pho Kong Gate

Sunday, May 2, 2010

burung kakak tua

burung kakak tua

bunga biru

bunga di tepi jalan

bunga ungu

Mengapa Saya Masih Menulis?

Kali ini tentang kisah panjang saya mengenai “menulis”. Ya, menulis sudah seperti nafas kedua bagi saya. Entah sejak kapan saya menemukan ‘menulis’ menjadi passion dalam hidup saya. Kadang saya bingung, saat teman saya bertanya “kenapa suka nulis?”. Lebih bingung lagi ketika teman-teman saya mulai melabeli saya dengan julukan “asna yang suka nulis” atau “obit yang jago nulis”. Secara… selama saya hidup di dunia ini, baru satu kali tulisan saya berhasil dimuat di media (Majalah Kawanku) saudara-saudara! Jadi gimana bisa disebut jago nulis?


Jika mengingat sejarah asal muasal saya berkenalan dengan dunia menulis, mungkin Majalah Bobo lah yang mengenalkan saya pada tulis menulis. Saya suka sekali membaca cerpen-cerpen dan dongeng Bobo. Hingga saat saya kelas 6 SD, saya berkeinginan untuk menulis cerpen karena pada saat itu tengah diadakan lomba cerpen Bobo. Judul cerita yang saya buat pertama kali saat itu adalah “3 Jin”. Hasil dari lomba itu tentu bisa ditebak, saya kalah. Hehe…

Namun tentu saja, saya tidak pernah berhenti menulis. Bukan karena saya orang yang gigih atau apa, tapi saya cenderung tidak tahu malu! Bagiamana tidak, selama saya duduk di bangku SMP, berpuluh-puluh cerpen kacangan nan norak saya kirim ke berbagai majalah remaja seperti Aneka Yess!, Kawanku, dan Gadis. Kesemuanya: Ditolak!!! Tentu saja!
Putus asa? No! Sudah dibilang saya ini bermuka tebal dan tidak tahu malu! Meski berkali-kali naskah saya dikembalikan, kadang saya edit sana sini lalu saya kirim lagi ke majalah lain, dan hasilnya? Haha, betul sodara-sodara: Ditolak!!! Lagi, lagi, dan lagi!
Ingin tahu kenapa? Karena setelah saya baca lagi, ternyata cerpen-cerpen saya itu sangat teramat monoton! Ya. Sama sekali tidak unik, jalan ceritanya biasa-biasa saja, dan bisa dibilang gaya penceritaanya kacau balau. Mungkin begitu membaca kalimat pertama, para editor majalah itu langsung mulas hingga buru-buru mengirim balik naskah saya atau malah tragisnya, memasukkan ke keranjang sampah. Hehe…
Begitulah, awal perjalanan saya. Agak-agak konyol dan menyedihkan. Namun Tuhan itu baik hati teman…, Ketika saya kelas satu SMA, salah satu cerpen saya masuk nominasi Lomba cerpen Rumah Prestasi Yasmin. Saya girang bukan main saat akhirnya cerpen saya menjadi juara harapan satu. Yah, lumayan jadi obat kekecewaan saya selama ini. Padahal kalau saya baca ulang sekarang, cerpen saya itu jauuuuh sekali dari kata ‘bagus’. Entah apa yang membuat Juri memilihnya. Mungkin hanya karena Kebesaran Tuhan semata.
Setelah itu, saya kembali ke dunia hitam putih saya. Nulis-ngirim-ditolak, nulis-ngirim-ditolak. Begitu terus, hingga saat semester awal memasuki bangku kuliah, cerpen saya kembali masuk nominasi. Kali ini Lomba Cerpen Trade-Fair yang diadakan oleh Majalah Kawanku. Girang? Tentu saja. Meski akhirnya saya hanya masuk 10 Besar dengan urutan paling buncit, tapi saya tetap bahagia dunia akhirat karena bisa mengalahkan ribuan peserta lain yang tentu juga ingin mendapatkan posisi saya. Haaaah, saya masih bisa merasakan, bagaimana girangnya saya waktu itu… Cerpen saya yang berjudul Kisah Sebutir Biji Kopi Yang Terbang ke Amerika itu akhirnya berhasil nangkring di halaman majalah Kawanku.

Dan rupanya, itulah terakhir kalinya tulisan saya diterima editor. Setidaknya hingga saat ini. Karena setelahnya, hingga detik ini belum ada lagi tulisan saya yang lolos selesksi editor atau juri lomba. Berkali-kali kirim cerpen ke berbagai majalah, tak ada kabar sama sekali. Bermacam-macam lomba pun saya ikuti. Namun hasilnya masih tetap nihil. Salah satu lomba yang selalu saya ikuti adalah LMCR Lip-Ice Golden Award. Sudah dua kali saya mencoba, namun hasil tetap sama. Cerpen saya belum diakui oleh dunia, kawan! Hiks, hiks, tenang… saya tidak apa-apa kok, yang ada koleksi lip-ice saya selalu bertambah tiap tahun. Hehehe…
Kadang saya heran, apa yang membuat saya selalu kalah? Bahkan juara hiburan pun tak dapat. Payah sekali! Sugesti diri? Ah… nggak juga. Toh saya selalu positive feeling, bahkan pernah suatu kali saya merasa begitu optimis. Lalu apa? Tulisan saya yang terlampau jelek? Ah, ngaco! Meski tak sempurna, tapi saya kan selalu berproses, tulisan saya tak melulu seperti itu. Tentu ada kemajuan, hehe. Kalau sudah begini, saya hanya bisa menggumam… Hmmm, mungkin belum jatah saya saja, atau… mungkin harus lebih rajin nulis lagi biar bisa lebih baik.
Yah, meski saya bukan penulis andal yang sudah menerbitkan novel misalnya… tapi sungguh, saya benar-benar suka menulis. Meski tulisan saya jelek dan membosankan, dan tak peduli berapa puluh kali saya kalah dan ditolak juri dan editor, saya benar-benar sudah jatuh hati dan tak bisa lepas dari menulis. I do like writing! Hmmm, tapi kenapa ya? Lagi-lagi kembali ke pertanyaan itu. Wah, saya jadi pusing sendiri…
Mungkin sudah takdirnya kali ya? Mungkin saat mencipatakan saya, Tuhan sudah menuliskan di Lauhul Mahfudz sana kalau yang namanya Robotitul Asna itu suka nulis dan akan jadi penulis sejati. Amin, hehe…
Baru-baru ini saya mengikuti lomba menulis Esai Tentang HTR, dan hasilnya baru saja diumumkan. Saya… tentu saja kalah sodara-sodara! Hehe… tapi tenang saja, begitu tahu saya tidak masuk nominasi, kalian tahu apa yang saya lakukan? Saya langsung googling mencari info lomba nulis terbaru yang bisa saya ikuti. Ya, mengikuti lomba nulis sudah menjadi pelecut semangat hidup saya, tanpa peduli bagaimana hasilnya. Dan tahu nggak? Ada LMCR Lip-Ice Golden Award lagi! Hahahaha… akankah saya ikut lagi tahun ini? Mengingat dua tahun berturut-turut saya gagal meraihnya? Hmmm… sepertinya begitu. Mengingat ketidak tahu maluan saya dan kecintaan saya setengah mati pada menulis. So, sepertinya koleksi lip-ice saya bakal bertambah banyak nih… Ada yang mau? Hehe…

Hidup Menulis!
Robita Asna